MTA KOTA TANGERANG»
TAUSYIAH
»
MENYUBURKAN SEDEKAH
MENYUBURKAN SEDEKAH
Posted by Pemuda MTA Kota Tangerang Selasa, 28 Oktober 2014 |
TAUSYIAH
“Jauhkan Dirimu Dari Api Neraka Walaupun
Hanya Dengan (Sedekah) Sebutir Kurma.”
(Mutafaq’alaih)
S
|
edekah,
sebuah kata yang teramat sering kita dengar. Padahal Allah menjanjikan suatuhal yang begitu gagah, “Allah memusnahkan riba dan menuburkan sedekah. Dan
Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat
dosa.” (QS al-aqarah (2): 276)
Dalam
konteks ayat ini subur mempunyai 2 arti, pertama subur dalam arti zatnya
(harta) bertambah atau berkahnya yang tumbuh subur. Walaupun jumlahnya tetap
sedikit tapi mencukupi, ini namanya subur berkahnya. Bisa jadi subur
dua-duanya, jumlah harta bertambah banak-berkahnya pun tambah banyak.
Musnah pun juga ada 2 macam, pertama musnah berkahnya, meski
jumlah harta banyak namun terasa tak pernah mencukupi. Arti lain yakni musnah
hartanya, jika harta musnah barang tentu berkah musnah pula. Sebaimana rentenir-rentenir itu, hartanya
senantiasa bertambah banyak namun tidak berkah dan tidak merasa cukup, yang ada
hanya kurang terus.
Berbincang mengenai sedekah meluaskan risqi, ini adalah fakta
yang dijanjikan Al – Qur’an. “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang
yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir, seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS Al Baqarah 2:261).
Layaknya pergantian hari yang mempunyai dua fase, siang dan
malam. Sedekah pun juga mempunyai sisi lain, yakni sedekah tak melulu berwujud
harta. Subhanallah itu sedekah, laillahailallah pun sedekah, senyum kepada
suami-istri/orang lain dihitung sedekah, berkumpul suami-istri diganjar senilai
sedekah dan masih banyak amalan-amalan senilai sedekah. Maka meluaskan rizqi
dalam bahasan ini adalah dalam konteks yang sangat luas. Misal orang yang
senantiasa murah senyum tentu akan menambah sedulur (persaudaraan), dengan
menambah saudara ini akirnya berimbas pada komunikasi yang baik hingga
muncullah hubungan ekonomi serta sosial yang harmonis pula.
Lantas dalam beramal tentu kita mengingatkan amalan kita
murni tanpa campuran riya’. Karena riya’ itu sendiri adalah syiri’ kecil,
dimana tentu amalan yang terkontaminasi riya’ tidak akan diridhai Allah. Walaupun
bersedekah dalam skala bersar, apalagi kalau bersedekah dengan niat supaya
namanya disebut-sebut sebagai seorang dermawan.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan
(pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia
dan dia tidak beriman kepada Allahdan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan
lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai
sesuatupun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi pentunjuk
kepada orang-orang yang kafir.” (Al Baqarah ayat 264).
Selanjutnya, harta kita itu dari Allah. Allah memerintahkan
untuk membelanjakan harta kita di jalan-Nya, termasuk dengan jalan bersedekah.
Sedekah juga memangkas habis sifat kebakhilan, sedang orang yang bakhil Allah
mengatakan dalam firmannya: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil
dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa
kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi
mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya dihari
kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di
bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Ali ‘Imron :180)
Perlu diingat bahwa orang yang tidak sedekah (bakhil) itu
rugi dunia akherat. Di dunia dia dibenci tetangga karena kebakhilannya, sedang
diakherat hartanya tidak aka nada manfaatnya. Oleh karena itu jika kita
diberikan kemudahan oleh Allah, bersedekahlah! Ingat pesan Nabi mengenai 5
sebelum dating 5, salah satunya gunakan kayamu sebelum dating masa miskin mu.
Endingnya, bersedekah jangan takut melarat (miskin), ingat
selalu janji Allah bahwa bersedekah akan disuburkan hartanya, ditambah dan ini
sebagai wujud sukur kita pada Allah, dimana siapa yang bersyukur niscaya Allah kan tambahkan nikmat untuknya. Renungkan
selalu, tidak ada riwayat orang melarat gara-gara rajin bersedekah. Dan catat
selalu, Allah tidak pernah inkar terhadap janji-janji Nya.
Artikel Popular
-
Dipost Tanggal : 27 February 2018 | Oleh : AgusRiyanto TANGERANG - Pemuda MTA nampak antusias mendengarkan pengarahan dan tausiyah ke...
-
Kisah tentang santunnya perilaku Rasulullah Muhammad SAW selalu saja mengharu biru, inspiratif, dan selalu relevan sepanjang zaman. Sika...
-
Assalamualaikum, , Aktifitas perdana pemuda MTA Tangerang dalam menyikapi tentang kajian internet yang sehat, dalam hal ini kami mengajak k...
-
Pemuda MTA Tangerang telah sukses menyelenggarakan latihan futsal dengan Pemuda MTA Pasar Kemis, kegiatan yang dilaksanakan pada ahad 14 s...
-
Bangsa Indonesia patut bersyukur dengan semboyan yang dipegang oleh Burung Garuda Pancasila yakni Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan t...
Tidak ada komentar: